TEKNOLOGI PENGEMBANGAN BIOGAS LIMBAH TERNAK MENJADI ENERGI LISTRIK


TEKNOLOGI PENGEMBANGAN BIOGAS DARI LIMBAH TERNAK MENJADI ENERGI LISTRIK


Gambar Teknologi Pengolahan Limbah Ternak Menjadi Energi Listrik

Team Pengembang
Pembina      :      Nur Khakim, ST, M.Sc.
                           Dr. Ir. Haryadi, MT
Pengembang:     Priyan Aras Sandi A.md
                           Tedy Saputra A.md
            

Populasi ternak di Indonesia rentang waktu 2014-2015 mengalami kenaikan. Realisasi program pemerintah dibanding sasaran 2015 tercapai lebih dari 100%. Meningkatnya populasi ternak berbanding lurus dengan peningkatan limbah kotoran ternak. Kandungan gas methana (CH4) dalam biogas berbahaya untuk lingkungan bila dibiarkan di alam bebas dalam jumlah berlebih, karena dapat menimbulkan efek pemanasan global yang lebih kuat dibanding CO2


Penelitian ini mencoba memanfaatkan biogas dari limbah kotoran sapi menjadi energi listrik alternatif terbarukan. Mesin yang akan digunakan sebagai pembangkit listrik yaitu genset Honda GX 160 berbahan bakar bensin. Genset akan dimodifikasi agar beroperasi menggunakan biogas. Karakteristik bahan bakar bensin berbeda dengan biogas, mesin bensin harus dimodifikasi pada sistem pencampuran udara dan bahan bakarnya agar dapat beroperasi menggunakan bahan bakar biogas. Pemanfaatan biogas sebagai bahan bakar genset bensin dapat menjadi sumber energi alternatif terbarukan dan  mengurangi produksi emisi gas methana (CH4) di alam bebas.



Gambar Peternakan Sapi Desa Babakan Cinta


Pengenalan Dasar Teknologi Biogas dari Limbah Ternak



Pengisian Tanki Biogas Murni

 Uji Coba Genset Biogas


Gambar Pengujian Daya Listrik Mesin Biogas 



Setelah merancang dan membuat konverter kit biogas untuk mesin genset GX 160 berbahan bakar bensin, didapatkan simpulan bahwa instalasi mesin genset di lapangan dapat beroperasi  menggunakan bahan bakar biogas dan bisa menghasilkan daya listrik sebagai sumber energi alternatif terbarukan.


Hasil uji emisi gas buang genset GX 160 bahan bakar bensin berbanding biogas didapatkan :
  1. Emisi CO menggunakan bensin lebih tinggi dibandingkan dengan biogas karena semakin tinggi angka oktan semakin kecil emisi CO
  2. Emisi HC menggunakan biogas lebih tinggi dibandingkan dengan bensin karena bahan bakar biogas lebih banyak yang tidak terbakar dibanding bensin pada ruang bakar
  3. Emisi CO2 menggunakan bensin lebih tinggi dibandingkan dengan biogas. CO2 berkaitan dengan AFR, AFR berada pada angka ideal ketika komposisi bahan bakar dan udara tepat.





Terimakasih
Politeknik Negeri Bandung
Kelompok Tani dan Ternak Desa Babakan Cinta
Hiromedia Training Centre
Arsanjaya Teknik

Sumber : https://www.pertanian.go.id/





No comments:

Post a Comment